Langsung ke konten utama

Evaluasi Usability


Seperti yang pernah dijelaskan pada artikel sebelum-sebelumnya, Usability merupakan  ukuran dimana pengguna dapat mengakses fungsional dari sebuah sistem dengan efektif, efiesien dan memuaskan dalam mencapai tujuan tertentu. Usability sangat penting bagi sebuah sistem agar teciptanya suatu sistem yang memuaskan. Usability penting untuk menarik minat pengguna serta memudahkan pengguna. Untuk lebih lengkapnya lagi mengenai Usability dapat dilihat pada artikel berikut Usability dan Alat Ujinya 

Untuk mengetahui bagaimana Usability pada sebuah website atau aplikasi mu, maka dilakukan Evaluasi Usability. Evaluasi Usability ini dilakukan untuk melihat bagaimana user menggunakan sistem yang kamu buat. Apakah sistem yang kamu buat mudah digunakan dan dapat berjalan sesuai fungsinya. Selain itu, Evaluasi Usability juga dilakukan untuk melihat masalah apasaja yang ditemukan oleh pengguna. 

Untuk melakukan Evaluasi Usability, User/pengguna diminta untuk melakukan satu atau beberapa task dan kemudian akan diobeservasi oleh Researcher. Evaluasi ini dilakukan pada beberapa orang yang diminta untuk mencoba sistem yang kamu buat kemudian user tersebut diberi dan diminta untuk mengisi kuisioner yang sudah disiapkan oleh Researcher agar dapat melihat apakah masalah yang ditemukan oleh pengguna tersebut merupakan masalah yang nyata secara universal atau hanya masalah spesifik pada satu jenis pengguna.

Salah satu alat uji yang dapat digunakan untuk melakukan Evaluasi Usability adalah SUS (System Usability Scale) seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya dapat dilihat di link ini Usability dan Alat Ujinya 

Langkah Melakukan Evaluasi Usability

1. Siapkan Prototype dari aplikasi atau website yang akan kamu buat.
2. Cari responden yang menajadi target pasaran aplikasi atau website mu. Kemudian responden akan diminta untuk mengisi datanya terlebih dahulu, seperti Nama, Jenis Kelamin, dan Usia. 

3. Siapkan Task yang akan diberikan kepada responden. Task ini merupakan sebuah tugas yang harus dilakukan oleh responden sebelum menginisi kuisioner. Biasanya responden diminta menggunakan prototype dari aplikasi atau website yang sudah disipkan sesuai fungsi dari aplikasi atau website tersebut.

4. Responden diminta untuk mengisi kuisioner yang sudah disiapkan apabila sudah melakukan Task yang diberikan. bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sudah dibuat. apakah sudah sesuai dengan fungsional nya atau masih terdapat masalah dalam sistem tersebut. Jika menggunakan alat uji SUS, maka akan terdapat 10 pertanyaan dan 5 pilihan jawaban. Pilihan Jawaban tersebut memiliki skala Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Ragu-Ragu, Setuju dan Sangat setuju. Serta memiliki skor minimal 0 dan maksimal 100. SUS dalam bahasa aslinya menggunakan Bahasa Inggris, Namun sudah ada penelitian atau paper yang sudah menerjemahkan menjadi Bahasa Indonesia pada Penelitian Z. Sharfina dan H. B. Santoso (2016). Berikut 10 pertanyaan yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.  
  1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini lagi
  2. Saya merasa sistem ini rumit untuk digunakan
  3. Saya merasa sistem ini mudah digunakan
  4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau teknisi dalam menggunakan sistem ini
  5. Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan dengan semestinya
  6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten (tidak serasi pada sistem ini)
  7. Saya merasa orang lain akan memahami cara menggunakan sistem ini dengan cepat
  8. Saya merasa sistem ini membingungkan
  9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam menggunakan sistem ini
  10. Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum menggunakan sistem ini 
Kemudian terdapat 5 pilihan jawaban dari mesing-masing pertanyaan tersebut seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.  Berikut pilihan jawaban beserta skornya :
Sangat Setuju = 5
Setuju = 4
Ragu-ragu = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1

Contoh pertanyaan dan pilihan jawaban SUS



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Evaluasi UI (Usability & User Experience)

Apa itu Usability? Jacob Nielson, usability didefinisikan sebagai kemampuan sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan 5 atribut penilaian, yaitu learnability, efficiency, memorability, errors, dan satisfaction. Pressman, usability merupakan tingkatan kemampuan antarmuka aplikasi dapat digunakan untuk mempermudah hidup pengguna. Santoso, usability merupakan derajat kemampuan sebuah aplikasi untuk membantu pengguna menyelesaikan sebuah tugas. ISO 9241-11 (Bevan, 1995), mendefinisikan usability merupakan sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai target yang ditetapkan dengan effectiveness, efficiency dan satisfaction. Kenapa sih Usability itu Penting? Memudahkan pengguna Aplikasi mudah dipelajari Aplikasi harus berjalan sesuai fungsinya Berdampak Pada Faktor Kesuksesan Menarik minat penggunanya Alat Uji Usability SUS (System Usability Scale) : SUS merupakan kuesioner yang sederhana dan paling dapat diandalkan. QUIS (Questionnaire for User Int...

Implementasi HTML Bootstrap Design Web ke WordPress

Kemunculan WordPress lebih memudahkan proses perancangan blog. Sebelum adanya WordPress, banyak developer Website yang menggunakan HTML statis bagi merancang blog. Namun, kini para developer sudah mulai beralih menggunakan tampilan yang terdapat di WordPress. Meskipun saat ini tak masalah jika tetap menggunakan HTML statis, tetapi tak ada salahnya bukan jika mempertimbangkan pindah ke WordPress. Kenapa? Karena dengan WordPress, Kamu dapat merancang dan mengelola blog lebih gampang. WordPress menyediakan tema, plugin, widget, dan beragam fitur lainnya yang mempermudah Kamu mengelola blog tanpa berurusan dengan coding. Bagi kamu selaku pemilik blog yang masih menggunakan HTML statis telah seharusnya disarankan sebaiknya Kamu mulai mempertimbangkan untuk melakukan convert HTML ke WordPress. Selain mempermudah Kamu bagi mengelola, WordPress pun mempunyai banyak fitur yang lebih fleksibel ditambah maupun dikurangi diperbandingkan dengan HTML statis. Ada tiga macam cara convert HTML ke WordP...

Logika Fuzzy (Model Sugeno dan Tsukamoto)

Logika Fuzzy adalah metodologi sistem kontrol pemecahan masalah yang cocok digunakan untuk diimplementasikan pada berbagai sistem, mulai dari sistem yang sederhana, sistem kecil, embedded system, jaringan PC, multichannel atau workstation berbasis akuisisi data dan sistem kontrol. Logika ini  merupakan suatu logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran antara benar atau salah. Logika Fuzzy sering digunakan dalam bidang elektronika. Konsep logika ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Astor Zadeh pada tahun 1962. A. Model Sugeno Model Sugeno adalah metode interfensi fuzzy untuk aturan yang dipresentasikan dalam bentuk IF-THEN, output yang dihasilkan sistem tidak berupa himpunan fuzzy, tetapi berupa konstanta atau persamaan linear. Sebagai fungsi keanggotaan dari konsekuen, Michio Sugeno mengusulkan penggunaan singleton. Singleton adalah sebuah himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang pada titik tertentu mempunyai sebuah nilai dan 0 diluar titik tersebut. Du...