UI atau antarmuka pengguna adalah ruang dimana interaksi antara manusia (pengguna) dan mesin (komputer) terjadi. UI merupakan bentuk visual dari sistem yang akan dibuat, tampilan tersebut mengacu pada UX. UI merupakan bagian dari GUI (Graphical User Interface) atau dalam bahasa indonesinya adalah APG (Antarmuka Pengguna Grafis). GUI adalah bentuk antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan perangkat elektronik melalui ikon grafis dan indikator audio seperti notasi primer, alih-alih antarmuka pengguna berbasis teks , label perintah yang diketik atau navigasi teks. UI akan menerima informasi dari pengguna kemudian mengubahnya kedalam bentuk yang akan diterima oleh aplikasi. Menurut McLeod (1995), pada bagian ini terjadi dialog antar aplikasi dan pengguna. Bagian ini memungkinkan aplikasi menerima instruksi dan informasi (input) dari pengguna serta memberikan informasi berupa output kepada pengguna. Pada artikel sebelumnya-sebelumnya saya telah menjelaskan mengenai UI, dapat dilihat pada artikel berikut : Desain UI pada Website dan Mobile
Deborah J. Mayhew telah memperkenalkan General Principles of UI Design atau Prinsip Umum Desain User Interface. Beliau menjelaskan ada 17 prinsip yang harus dipahami para perangcang sistem, terutama untuk mendapatkan hasil maksimal dari tampilan UI yang akan dibuat.
1. User Compatibility : yaitu kesesuaian tampilan dengan tipikan pengguna.
2. Product Compatibility : hal ini berarti bahwa produk aplikasi yang dihasilkan juga harus sesuai. Memiliki tampilan yang sama atau serupa, baik untuk pengguna yang awam ataupun yang ahli.
3. Task Compatibility : berarti fungsional dari task/tugas yang ada pada aplikasi harus sesuai dengan tampilannya.
4. Work Flow Compatibility : maksudnya yaitu dalam satu tampilan aplikasi dapat digunakan untuk berbagai pekerjaaa.
5. Consistency : Aplikasi yang dibuat harusnya konsisten.
6. Familiarity : Aplikasi yang dibuat harus familiar atau mudah dikenali oleh pengguna.
7. Simplicity : Aplikasi harus menyediakan pilihan default untuk suatu pekerjaan.
8. Direct Manipulation : Aplikasi yang dibuat harus dapat dimanipulasi secara langsung.
9. Control : berarti aplikasi yang dibuat harus dapat memberikan kontrol penuh pada pengguna. Biasanya pengguna tidak mau terlalu banyak aturan.
10. WYSIWYG (What You See Is What You Get) : yaitu tampilan aplikasi mirip seperti kehidupan nyata pengguna dan pastikan juga fungsionalitas yang ada berjalan sesuai tujuan.
11. Flexibility : Tool/alat yang dibuat harus bisa digunakan pengguna. Jangan hanya terpaku pada keyboard atau mouse saja.
12. Responsiveness : Tampilan yang dibuat harus ada responsif.
13. Invisible Technology : Pengguna tidak penting mengetahui algoritma apa yang digunakan.
14. Robustness : Handal dan dapat mengakomodir kesalahan pengguna. Jangan malah error, apalagi sampai crash.
15. Protection : dapat melindungi pengguna dari kesalahan yang umum dilakukan.
16. Ease of Learning : Artinya, aplikasi yang dibuat harus mudah dipelajari.
17. Ease of use : Artinya, aplikasi yang dibuat harus mudah digunakan.
Komentar
Posting Komentar