Langsung ke konten utama

Desain Logo menggunakan Golden Ratio

Apa itu Golden Ratio ?

Golden Ratio merupakan sebuah rasio atau perbandingan kompleks yang disimbolkan dengan huruf yunani kuno yaitu phi. Golden Ratio adalah sebuah bilangan irasional yang nilainya mendekati 1,618. Rasio ini berasal dari urutan fibonacci, urutan angka yang terjadi secara alami yang dapat ditemukan di mana-mana. Golden ratio menggambarkan satu set figur geometrik yang termasuk di dalamnya; garis, lingkaran, segiempat. Golden ratio telah digunakan sejak jaman dulu dalam berbagai penerapan termasuk dalam bidang seni dan arsitektur. 

Bagaimana cara Menggunakan Golden Ratio dalam Bidang Design

1. Tipografi dan menentukan Hierarkri

Golden Ratio membantu mengetahui ukuran font apa yang harus digunakan untuk header dan Body Copy di situs web, Landing post, blog post, atau bahkan kampanye cetak.

Misalkan, body copy adalah 12px. Jika Anda mengalikan 12 dengan 1.618, Anda akan mendapatkan 19.416, artinya ukuran teks header 19px atau 20px akan mengikuti Rasio Emas dan menyeimbangkan ukuran font tubuh 12px.

2. Memotong dan Mengubah Ukuran Gambar 

Saat memotong gambar, maka mudah untuk mengidentifikasi ruang putih yang akan dipotong. Tapi, bagaimana Anda memastikan gambar masih seimbang setelah Anda mengubah ukurannya? Anda dapat menggunakan Golden Spiral sebagai panduan untuk komposisi gambar.

Misalnya, jika Anda overlay Golden Spiral pada gambar, maka Anda dapat memastikan bahwa titik fokus berada di tengah-tengah spiral. 

3. Layout / Tata Letak

Memanfaatkan Golden Rasio dapat membantu Anda merancang UI yang menarik secara visual yang menarik perhatian pengguna pada hal yang paling penting. Misalnya, halaman yang menyoroti blok luas konten di sebelah kiri dengan kolom yang lebih sempit di sebelah kanan dapat mengikuti proporsi Rasio Emas dan membantu Anda memutuskan di mana menempatkan konten yang paling penting.

4. Pengembangan Logo

Jika Anda merancang logo baru dan merasa macet, buka Golden Ratio untuk membantu Anda membuat sketsa proporsi dan bentuk. Banyak logo populer mengikuti Rasio Emas, seperti Twitter, Apple, dan Pepsi.


Hubungan Golden Ratio dengan Deret Fibonacci

Seperti yang kita tahu, Deret Fibonacci merupakan deret yang diperoleh dari penjumlahan dua bilangan terdekat untuk memperoleh bilangan selanjutnya, seperti contoh berikut:

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946...

Berdasarkan deret tersebut, bisa kita ambil dua buah angka berurutan dalam deret fibonacci tersebut. kemudian, liat pada perbandingan kedua angka tersebut jika dilakukan secara berurutan untuk angka-angka tersebut, akan terlihat sangat dekat dengan Golden Ratio.


Hubungan Golden Ratio dengan Desain Logo
sebenarnya, beberapa logo perusahaan maupun produk internasional ada yang menggunakan golden ratio dalam mendesain logonya tanpa kita sadari, seperti :

a. Logo Apple

 Dari gambar diatas terlihat jelas bahawa perbandingan logo apple terbuat dari beberapa lingkaran dengan perbandingan diameter 1,2,3,5,8,13.

b. Logo Pepsi
Ternyata desain dasar dari logo pepsi ini terdiri dari dua lingkaran yang memiliki diameter berbeda dengan nilai perbandingan 1,618. kemudian, selanjutnya lingkaran tersebut dipotong dengan proporsi yang telah diatur. 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Evaluasi UI (Usability & User Experience)

Apa itu Usability? Jacob Nielson, usability didefinisikan sebagai kemampuan sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan 5 atribut penilaian, yaitu learnability, efficiency, memorability, errors, dan satisfaction. Pressman, usability merupakan tingkatan kemampuan antarmuka aplikasi dapat digunakan untuk mempermudah hidup pengguna. Santoso, usability merupakan derajat kemampuan sebuah aplikasi untuk membantu pengguna menyelesaikan sebuah tugas. ISO 9241-11 (Bevan, 1995), mendefinisikan usability merupakan sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai target yang ditetapkan dengan effectiveness, efficiency dan satisfaction. Kenapa sih Usability itu Penting? Memudahkan pengguna Aplikasi mudah dipelajari Aplikasi harus berjalan sesuai fungsinya Berdampak Pada Faktor Kesuksesan Menarik minat penggunanya Alat Uji Usability SUS (System Usability Scale) : SUS merupakan kuesioner yang sederhana dan paling dapat diandalkan. QUIS (Questionnaire for User Int...

Implementasi HTML Bootstrap Design Web ke WordPress

Kemunculan WordPress lebih memudahkan proses perancangan blog. Sebelum adanya WordPress, banyak developer Website yang menggunakan HTML statis bagi merancang blog. Namun, kini para developer sudah mulai beralih menggunakan tampilan yang terdapat di WordPress. Meskipun saat ini tak masalah jika tetap menggunakan HTML statis, tetapi tak ada salahnya bukan jika mempertimbangkan pindah ke WordPress. Kenapa? Karena dengan WordPress, Kamu dapat merancang dan mengelola blog lebih gampang. WordPress menyediakan tema, plugin, widget, dan beragam fitur lainnya yang mempermudah Kamu mengelola blog tanpa berurusan dengan coding. Bagi kamu selaku pemilik blog yang masih menggunakan HTML statis telah seharusnya disarankan sebaiknya Kamu mulai mempertimbangkan untuk melakukan convert HTML ke WordPress. Selain mempermudah Kamu bagi mengelola, WordPress pun mempunyai banyak fitur yang lebih fleksibel ditambah maupun dikurangi diperbandingkan dengan HTML statis. Ada tiga macam cara convert HTML ke WordP...

Logika Fuzzy (Model Sugeno dan Tsukamoto)

Logika Fuzzy adalah metodologi sistem kontrol pemecahan masalah yang cocok digunakan untuk diimplementasikan pada berbagai sistem, mulai dari sistem yang sederhana, sistem kecil, embedded system, jaringan PC, multichannel atau workstation berbasis akuisisi data dan sistem kontrol. Logika ini  merupakan suatu logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran antara benar atau salah. Logika Fuzzy sering digunakan dalam bidang elektronika. Konsep logika ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Astor Zadeh pada tahun 1962. A. Model Sugeno Model Sugeno adalah metode interfensi fuzzy untuk aturan yang dipresentasikan dalam bentuk IF-THEN, output yang dihasilkan sistem tidak berupa himpunan fuzzy, tetapi berupa konstanta atau persamaan linear. Sebagai fungsi keanggotaan dari konsekuen, Michio Sugeno mengusulkan penggunaan singleton. Singleton adalah sebuah himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang pada titik tertentu mempunyai sebuah nilai dan 0 diluar titik tersebut. Du...